Rabu, 18 Agustus 2010

Allah Maha Segalanya

Wahai sahabat, bacalah dengan rasa cintamu, hayatilah dengan ketulusan kasihmu.
Berikut untaian kata, yang tertuang untukmu yang hilaf.
Insya Allah,menambah kecintaanmu pada Allah.
Amiin.....
.Untukmu yang selalu Kucintai,
Saat kau bangun di pagi hari, Aku memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepada-Ku.
Bercerita, meminta pendapat-Ku, mengucapkan sesuatu untuk-Ku walaupun hanya sepatah kata.
Sebelum makan siang Aku melihatmu memandang ke sekeliling.
Mungkin engkau merasa malu untuk berbicara kepada-ku.
Ituah sebabnya engkau tidak sedikitpun menyapa-Ku.
Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut nama-Ku dengan lembut sebelum menyantap makanan yang Kuberikan, tetapi engkau tidak melakukannya.
Ah, tak jua kau menyapa-Ku saat Shubuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya.
Lagi-lagi kau masih tidak mengacuhkan Aku.
Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do'a, tak pula ada harapan dan keinginan untuk bersujud kepada-Ku.
Apakah salah-Ku padamu?
Rizki yang Kulimpahkan, kesehatan yang Kuberikan, harta yang Kurelakan, makanan yang Kuhidangkan, keselamatan yang Kukaruniakan, kebahagiaan yang Kuanugerahkan, apakah hal itu tidak membuatmu ingat kepada-Ku?
Percayalah, Aku selalu mengasihimu, dan Aku tetap berharap suatu saat engkau menyapa-Ku, memohon perlindungan-Ku, bersujud menghadap-Ku, kembai kepada-Ku.
Yang selalu menyertaimu setiap saat,
Allah.
.Subhanallah, tangan ini seakan tak mampu menorehkannya.
Air mata ini tak mampu menahan bendungannya yang mengucur deras.
Sejenak tangan ini terhenti, menyeka air mata yang terus membanjiri mengikuti irama deras hujan.
Perlahan jemari ini bergerak seakan ada yang menuntunnya.
Duhai sahabatku..
Duhai Akhi wa Ukhti Habiballah, tulisan ini hanyalah khiasan.
Kupersembahkan untuk umat Allah, untukmu, dan untukku.
Jika engkau meresapinya, engkau akan merasakan malu. Sangat malu.
Namun ketahuilah wahai insan, keagungan-Nya tidak berkurang baik kita memuji-Nya ataupun tidak.
Allah tak pernah sedih jika kita melupakan-Nya.
Ia tak butuh apa-apa dari kita tetapi kitalah yang senantiasa membutuhkan-Nya.
Kitalah yang harus merasakan sedih jika jiwa ini telah lalai, telah berpaling dari-Nya.
Kitalah yang harus bersyukur kepada Allah.
Dan sungguh!
Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia.....

Tidak ada komentar: