Minggu, 02 Oktober 2011

Ikhwan PinangLah Diriku

Akhi... Tak ingin kami termangu dalam penantian panjang, hanya menunggu engkau untuk menjemput kami. Kadangkala kami menangis tersedu,mengingat usia yang kian mendekati masa di mana pesona kian memudar. Kami takut bila engkau tak besegera, kami tak mampu menahan waktu atas-Nya. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Akhi... Jangan engkau puja puji kami bila pujianmu hanyalah janji-janji yang tak menentu. Hanya membuatku terlena dan terbuai hingga kami lupa bahwa kita sedang bermaksiat. Kau puji diriku,tapi kau hanya ingin membuatku tersenyum dan makin terbuai rayuanmu. Tidak... Tidak akhi, kami ingin kau puji setelah kau halal bagiku. Maka datangilah waliku akhi. Ku tunggu pinanganmu... Akhi... Akhi... Tak akan kami langgar iffah ku dengan ajakan khalwat dari mu. Engkaupun sebenarnya tau, hal itu hanya akan menimbulkan badai kelabu yang membuat kita tak berdaya karna pihak ketiga yang tak lain syaitan yang ada di dekat kita. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Akhi... Jagalah sikapmu pada kami, maka akan kami jaga sikapku padamu, kami lemah akan sanjunganmu. Kecintaan ini ingin kami persembahkan kelak untuk suami, cinta nan kasih ini yang akan kami tuai untuk mencari ke ridhaaan suami kelak. Jadi bagaimana mungkin kami mencinta pada hal yang tidak halal bagi kami, tentu Allah tak akan pernah ridha pada kami. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Akhi... Jilbabku untuk melindungi kehormatan kami, santun kami untuk menjaga iffah. Jangan kau lenakan kami agar kami lepas kehormatan di hadapanmu sebelum engkau halal bagi kami. Kami ingin engkau ikut menjaga kehormatan kami dengan menjaga kami, bukan malah membawa pada kenistaan. Agar kau mampu menjaga kami secara utuh. Maka, datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Akhi... Kami memang tak sesempurna Aisyah dalam kecerdasannya ataupun Fatimah dengan kelembutannya. Tapi kami akan berusaha cerdas layaknya Aisyah dalam naunganmu dan kami akan berusaha selembut Fatimah dalam menenangkanmu. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Akhi... Kau memang tak sehebat Ali ataupun sekuat Umar, tapi kau akan menjadi hebat layaknya Ali ketika kau menjaga kami dalam kelemahan kami dan kau akan sekuat Umar agar kami tidak selalu menjadi tulang yang bengkok. Kami butuh imam yang bisa menjaga keimanan, bukan yang mebawa kami pada jurang maksiat. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. Sungguh, kami memang tidak mampu menahan kala kami jatuh hati, tapi kami tak akan menunjukkan pesona kami hanya kerana cinta yang menuntut nafsu pada keramahan syaitan pada kami. Bukanlah jatuh cinta bila kau ajak kami pada kemaksiatan. Bila kau memang jatuh cinta pada kami, jangan kau bebankan deritamu pada hati yang akan memuntutmu untuk berbuat nista. Izinkan kami menjaga hatimu, agar kita bisa menjelang bersama Jannah-Nya. Maka datangilah waliku akhi... Ku tunggu pinanganmu. "Jika engkau memiliki cinta Dan telah terdorong dengan kerinduan Maka anggaplah jarak perjalanan itu dekat Kerana kecintaan dan kerelaanmu pada penyeru Ketika mereka menyeru..!! Maka katakanlah, kami penuhi panggilanmu. Seribu kali dengan sempurna Janganlah kau berpaling Hanya kerana melihat gerimis Jika engkau melihatnya "( Fii Zilalil Mahabbah )" ღღ ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUUღღ (¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯) `·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`·.¸.·` Semoga bermanfaat InsyaAllah... ƸӜƷ.¸¸¸.••..ƸӜƷ..••.¸¸¸.ƸӜƷ Dan bilamana ada kata maupun penulisan yang salah mohon di benarkan Salah dan Hilaf andai ada kata yang kurang berkenan mohon ma'afkan Kami Hanya Insaniah fakir Hamba Allah yang tiada daya dan Upaya Dipersilahkan bagi yang ingin share or copas jikalau bermanfa'at, semuanya milik bersama. Selengkapnya Kunjungi Blog Kami *♥*•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•. ♥♥~*♥**♥*~♥♥ .•*´¨`*•.*♥*.•*´¨`*•*♥* (¯`v´¯) ♥♥♥•♥•♥ `·.¸.·´ ♥♥.........¸.·´ Semoga bermanfaat... ♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫ Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir Di Persilahkan bagi yang mau tag,tag sendiri. semoga bermanfa'at..Insya Allah ♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫ Salam Ukhuwah fillah (¯`v´¯)
Read More >>

bEnarkah kaU menCintaku karna Tuhan


Ikhwan............ Jika kau mencintaiku karena Allah jangan dekati aku... Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menggodaku... Jika kau mencintaiku karena Allah jangan merayuku.... Jika kau mencintaiku karena Allah jaga izzahmu denganku... Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menyentuhku... Jika Mencintaiku karena Allah jagalah hatimu dan hatiku agar tetap Mencintai-Nya... Jika kau mencintaiku karena Allah jangan menjadikan aku pacarmu... Jika kau mencintaiku karena Allah pilihlah jalan yang Allah ridhai untuk mendapatkan hatiku... Jika kau mencintaiku karena Allah menjauhlah jika kau tahu aku belum siap menerima pinanganmu... Jika kau mencintaiku karena Allah bersabarlah mengungkapkannya di saat yang tepat.... Jika kau mencintaiku karena Allah tak usah khawatir kita tak dapat bersatu, karena kita tidak pernah tahu apakah aku sudah baik untukmu dan kau baik untukku menurut Allah... Jika kau mencintaiku karena Allah... Yakinlah, Jika aku memang di takdirkan Allah menjadi bidadarimu ,, kita pasti akan bersatu. Jangan menodai kesucian cinta hanya karena nafsu semata... Ukhty............................ Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu mendekatimu,apa kau tidak merasa takut terjerat padaku??? Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa malu dengan genit menggodamu,apa kau tidak merasa risih pada kegenitanku ??? Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa segan merayumu, apakah kau terbuai oleh bujuk rayuku??? Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tak bisa menjaga izzah ketika berdekatan denganmu, apakah kau tidak bisa menolakku dengan perisai malumu??? Jika aku seorang ikhwan yang mengatakan cinta padamu karena Allah namun tanpa merasa berdosa berani menyentuhmu, apakah kau tidak takut Allah murka padamu, masihkah kau percaya pada ucapanku? tak curigakah kau padaku? Tak inginkah kau menjauhiku??? atau karena kau telah terjebak ke dalam jurang cinta nafsu, sehingga kau tak mampu menolakku meski kau tau semua ucapanku " Mencintaimu Karena Allah" adalah palsu. Ketahuilah ukhty... Jika aku seorang ikhwan sejati Yang mencintaimu karena Allah.. Aku tidak akan berani menyentuhmu ,bahkan hatimu sekalipun... Karena aku malu pada Allah jika bayanganku mengacaukan kekhusuk'an ibadahmu... Jika aku seorang ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah, aku tidak akan pernah berani merayumu, menggodamu, bahkan dengan bebas tanpa batas berinteraksi denganmu.. Karena kau belumlah halal bagiku. Aku malu jika harus membuatmu lebih banyak mengingatku dari pada mengingat-Nya. Aku malu jika harus menjadi seseorang yang membuat-Nya cemburu padamu karena kau rela melanggar larangan-larangan-Nya karena cintmu padaku. Jika aku seorang Ikhwan sejati yang mencintaimu karena Allah aku tidak akan khawatir tidak dapat memilikimu karena tak mengungkapkan cintaku padamu sekarang meski saat ini aku begitu mengagumimu dan menginginkanmu menjadi bidadariku. Karena aku yakin jika engkau memang di takdirkan untukku ,engkau pasti akan menjadi milikku meski aku tak mengikatmu.. Bukankah jika Allah tidak mentakdirkan kita bersama di ikatpun pasti akan terlepas juga akhirnya??? Jadi untuk apa aku risau??? Ukhty... Sadarlah... Jika aku seorang Ikhwan yang benar-benar mencintaimu karena Allah, aku hanya akan berani merayumu, menggodamu, dan menyentuhmu setelah engaku telah halal bagiku.
Read More >>

Sabtu, 01 Oktober 2011

Khalifah Abubakar ra, keikhlasannya,

Proses pengangkatan Sayyidina Abu Bakar menjadi Khalifah dilakukan didalam satu musyawarah atau pertemuan di Sagifah Bani Saidah (sebuah Balairung

di kota Madinah).
Pertemuan tersebut diadakan oleh orang-orang Anshar, dalam rangka memilih seorang Khalifah sebagai pengganti Rasulullah SAW. hal itu mereka lakukan dikarenakan saat itu orang-orang Anshar dan Muslimin lainnya berkeyakinan, bahwa Rasulullah SAW tidak pernah menunjuk seseorang sebagai penggantinya.
Pada awalnya kaum Anshar akan mengangkat seseorang dari mereka, yaitu Saad bin Ubadah untuk menduduki jabatan Khalifah. Namun setelah beberapa tokoh Muhajirin menyusul datang dan ikut bermusyawarah, maka diantara orang-orang Anshar ada yang bersikap agak lunak dan menyarankan agar dari Anshar diangkat seorang Amir dan dari Muhajirin diangkat seorang Amir.
Tapi Alhamdulillah, setelah Sayyidina Abu Bakar berpidato dan menerangkan keutamaan Muhajirin untuk menduduki jabatan Khalifah, maka akhirnya

orang-orang Anshar menyadari hal tersebut dan menerima saran-saran dari Sayyidina Abu Bakar.
Selanjutnya Sayyidina Abu Bakar mengakhiri pidatonya dengan sarannya, agar hadirin mengangkat salah satu dari sesepuh Muhajirin yang hadir di pertemuan tersebut, yaitu Sayyidina Umar atau Abu Ubaidah Ibnul Jarroh.
Mendengar saran yang penuh dengan keikhlasan dari Sayyidina Abu Bakar tersebut, Sayyidina Umar langsung menyahut : “Tidak, tidak mungkin saya diangkat sebagai pemimpin satu kaum sedang dalam kaum itu ada engkau.” Yang dimaksud oleh Sayyidina Umar tersebut adalah tidak ada orang yang lebih pantas untuk menduduki jabatan khalifah, melebihi Sayyidina Abu Bakar. Memang keutamaan Sayyidina Abu Bakar bukan rahasia lagi bagi para sahabat.
Demikian diantara kata-kata Sayyidina Umar, selanjutnya seraya mengulurkan tangannya beliau berkata kepada Sayyidina Abu Bakar : “Ulurkan tanganmu, untuk aku bai’at.”

Setelah Sayyidina Umar membaiat Sayyidina Abu Bakar, hadirinpun segera berebut membaiat Sayyidina Abu Bakar sebagai khalifah.
Besoknya dimasjid Nabawi diadakan pembai’atan umum dan Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar, dan saat itu tidak ada satu orangpun yang protes atau tidak menyetujui pembai’atan tersebut. Hal mana karena semua sepakat, agar kekosongan pimpinan harus segera diisi. Bahkan pemakaman Nabi terpaksa diundur, karena menunggu terpilihnya Khalifah.
Apabila ada keterlambatan dari dua tiga orang dalam membai’at dikarenakan alasan masing-masing, toh akhirnya semua menerima dengan ikhlas pengangkatan Sayyidina Abu Bakar tersebut.
Perlu diketahui bahwa sahnya seorang Khalifah, tidak harus dengan di bai'at oleh seratus persen Muslimin, tapi yang penting dibai'at oleh mayoritas Muslimin.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan Imam Ali, dimana ketika Imam Ali berkirim surat kepada Muawiyah, beliau memberitahukan bahwa pengangkatan beliau sebagai Khalifah itu sah, karena beliau juga telah di bai'at oleh orang-orang yang telah membai'at Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar serta Sayyidina Ustman. Selanjutnya Imam Ali berkata :
Apabila dalam permusyawaratan itu diputuskan mengangkat seseorang, maka Allah akan meridhoinya dan semua yang hadir harus menyetujuinya, sedang bagi yang tidak hadir, tidak boleh menolak. Kemudian bila ada yang membangkang, maka harus diperingatkan dahulu, dan apabila tetap membangkang maka

harus di perangi “.

Demikian kata-kata Imam Ali, dimana diantaranya menunjukkan pengesahannya atas kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar serta Sayyidina Ustman. Disamping merupakan pengarahan-pengarahan dari beliau kepada kaum Muslimin, dalam menghadapi orang-orang yang tidak mengakui atau menolak kekhalifahan Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar dan Sayyidina Ustman.
Surat Imam Ali kepada Muawiyah tersebut dikirim saat Imam Ali diangkat sebagai Khalifah keempat dan surat ini dimuat dalam kitab Nahjul Balaghoh, satu kitab yang sangat diagungkan oleh orang-orang Syiah.
Yang perlu digaris bawahi dari permusyawaratan di Sagifah Bani Saidah tersebut adalah, bahwa yang mengadakan pertemuan itu, adalah orang-orang Anshar, bukan Sayyidina Abu Bakar atau Sayyidina Umar atau orang-orang Muhajirin yang lain. Karenanya kita umat Islam wajib berterima kasih kepada tokoh-tokoh Muhajirin, yang begitu mendapat informasi mengenai adanya pertemuan di Sagifah, segera mendatangi pertemuan tersebut. Sehingga perpecahan tidak sampai terjadi. Sebab dapat kita bayangkan, apa yang akan terjadi andaikata orang-orang Anshar sampai mengangkat Khalifah sendiri.
Disamping itu pertemuan di Sagifah tersebut, membuktikan tidak adanya wasiat mengenai penunjukan atau pengangkatan pengganti Rasulullah SAW. Sebab apabila ada wasiat dari Rasulullah, pasti dalam permusyawaratan tersebut akan menjadi pokok pembahasan. Tapi kenyataannya tidak ada satu orangpun yang menyampaikan argumentasinya mengenai adanya pengganti Rasulullah SAW. Memang saat itu ajaran Ibnu Saba’ belum ada, sebab dia belum masuk Islam.
Sedang argumentasi yang sering dibawa oleh orang-orang Syiah sekarang adalah hasil rekayasa ulama-ulama Syiah yang mengartikan hadits-hadits Rasulullah menurut selera mereka, demi untuk menunjang ajaran-ajaran mereka.
Apabila disana sini ada semacam tanda-tanda yang diartikan oleh beberapa orang sebagai isyarat untuk menjadi pengganti Rasulullah SAW setelah wafatnya, misalnya : Rasulullah SAW memerintahkan atau menunjuk Sayyidina Abu Bakar untuk menjadi penggantinya dalam mengimami shalat, atau Rasulullah mengangkat Sayyidina Ali sebagai pemimpin dalam perang Khaibar, atau Rasulullah mengangkat Ibin Ummi Maktum sebagai pemimpin (ad interim) di Madinah, disaat Rasulullah pergi berperang, atau Rasulullah mengangkat orang-orang lain sebagai pemimpin (ad interim) juga di Madinah, saat Rasulullah dalam peperangan-peperangan yang lain, maka hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai bukti penunjukan atau pengangkatan sebagai pengganti Rasulullah setelah wafatnya.
Perlu kita sadari bahwa masalah Khalifah, adalah masalah yang sangat penting. Karenanya apabila Rasulullah akan menunjuk seseorang untuk menduduki jabatan tersebut, pasti akan dikatakannya dengan jelas dan tegas dan tidak dengan

samar-samar.
Dalam hal ini seorang cucu Imam Ali yang bernama Hasan Al-Muthanna bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib, ketika ditanyakan kepadanya, apakah hadits :

“ Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu “. itu merupakan Nash pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah, bila Rasulullah wafat ?. Beliau menjawab : Apabila yang dimaksud oleh Rasulullah itu kekhalifahan sesudahnya, maka beliau akan berkata dengan jelas sebagai berikut : “ Hai orang-orang, ini adalah penggantiku yang akan memimpin kalian sesudahku, maka dengarkanlah dia dan patuhi “.

Kemudian lanjut cucu Imam Ali tersebut : “ Saya bersumpah demi Allah, andaikata Allah dan Rasul Nya menunjuk dan memilih Ali untuk menduduki jabatan Khalifah tersebut, dan kemudian Ali tidak melaksanakannya, maka beliau adalah orang pertama yang meninggalkan perintah Allah dan Rasul Nya”.

Ketika penanya bertanya lagi : “Tidakkah Rasulullah pernah berkata : “Man Kuntu Maulahu Fa Aliyyun Maulahu ?”. Beliaupun langsung menjawab: “ Demi Allah, apabila yang dimaksud Rasulullah itu mengenai Khalifah, maka beliau akan berkata dengan terang dan jelas, sebagaimana beliau menjelaskan mengenai shalat dan zakat, dan akan berkata : “ Hai orang-orang sesungguhnya Ali adalah pemimpin kalian sesudahku dan dia yang akan meneruskan perjuanganku”.

Itulah jawaban cucu Imam Ali mengenai hadits tersebut dan sekaligus sebagai petunjuk dari beliau mengenai tidak adanya wasiat dari Rasulullah SAW mengenai pengganti beliau.
Andaikata maksud hadits tersebut sebagai penunjukan dan pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat, sebagaimana yang diyakini oleh pengikut Ibin Saba’, maka pasti hadits tersebut akan menjadi pokok pembahasan dalam pertemuan di Sagifah Bani Saidah. Sedang kenyataannya tidak satu orangpun yang menyebut-nyebut hadits itu. Hal mana karena hadits tersebut memang tidak ada hubungannya dengan kekhalifahan, dan faham yang demikian itu sudah menjadi keyakinan kaum Muslimin saat itu, termasuk keyakinan Imam Ali dan Ahlul Bait yang lain. Bahkan apabila hadits tersebut, dimaksudkan sebagai penunjukan dan pengangkatan Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat, maka pertemuan untuk memilih Khalifah di Sagifah Bani Saidah tidak akan terjadi atau tidak sampai diadakan, sebab otomatis begitu Rasulullah wafat, Imam Ali langsung menjadi Khalifah, sebab beliau sudah diangkat oleh Rasulullah.
Namun kenyataannya Imam Ali tidak pernah menyatakan dirinya sebagai pengganti Rasulullah dan tidak pernah menuntut kekhalifahan dari Sayyidina Abu Bakar, dengan membawa argumentasi atau menyebut hadits tersebut.
Demikian diantara bukti tidak adanya wasiat dari Rasulullah mengenai ditunjuknya Imam Ali sebagai Khalifah bila Rasulullah wafat. Karena apabila ada perintah atau wasiat tersebut pasti sudah dikerjakan oleh Imam Ali, apapun akibatnya.
Apabila ulama-ulama Syiah berkata, bahwa Imam Ali tidak melaksanakan perintah atau wasiat Rasulullah tersebut karena takut fitnah, maka keyakinan mereka itu justru menambah kesesatan mereka dan dapat menjurus kepada kekufuran.
Sebab kata-kata mereka itu bila dijabarkan, berarti Rasulullah menunjuk Imam Ali menjadi Khalifah itu untuk membuat fitnah atau agar terjadi fitnah. Karenanya menurut mereka, Imam Ali berkeyakinan lebih baik meninggalkan perintah Rasulullah daripada melaksanakan perintah atau wasiat Rasulullah yang dapat membawa fitnah dan malapetaka bagi umat Islam.
Itulah argumentasi ulama-ulama Syiah, yang apabila kita amati justru menuduh dan menghina Rasulullah dan Imam Ali. Padahal kita umat Islam berkeyakinan, bahwa Rasulullah diutus oleh Allah sebagai Rahmatan Lil Alamin dan tidak untuk membuat fitnah.
Adapun Imam Ali, maka dalam sejarah versi Ahlussunnah Waljamaah, beliau dikenal sebagai seorang pemimpin yang arif lagi bijaksana. Namun dalam mempertahankan haknya sebagai Khalifah, beliau sampai berperang dengan siapa saja yang dianggapnya memberontak. Seperti dalam perang Jamal, perang Shiffin dan dengan orang-orang Khowarij.
Beliau tidak mengenal istilah takut fitnah atau takut mati dalam mempertahankan haknya sebagai Khalifah, apalagi dalam melaksanakan perintah Allah dan Rasul Nya. Itulah diantara sifat-sifat mulia Imam Ali, namun oleh ulama-ulama Syiah, beliau sering digambarkan sedikit-sedikit Tagiyah atau sedikit-sedikit takut ini dan takut itu, sampai meninggalkan dan menghianati perintah Allah dan Rasul Nya.
Demikian sedikit mengenai jalannya pertemuan atau permusyawaratan di Sagifah Bani Saidah. Sehingga dapat kita pastikan, bahwa pengangkatan Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah tersebut tidak direncanakan terlebih dahulu atau diatur sebelumnya, tapi secara tiba-tiba atau dalam istilah Sayyidina Umar disebut Faltah. Dimana asal mulanya orang-orang Anshor merencanakan akan mengangkat seseorang dari mereka sebagai Khalifah, tapi Allah menghendaki Sayyidina Abu Bakar yang menjadi Khalifah, sehingga secara tiba-tiba hadirin membai'at Sayyidina Abu Bakar sebagai Khalifah dan selamatlah Muslimin dari perpecahan.
Read More >>

Angkot dan Tragedinya

Tragedi menimpa 2 wanita cantik, dipekosa didalam angkot bahkan yang satu nya dibunuh, kedua wanita tersebut adalah mahasiswa perguruan tinggi di jakarta dan yang 1 lagi seorang karyawati disalah 1 perusahaan dijakarta, dan ke 2 wanita tersebut mengalami nasib yang sama, namun RN seorang karyawati beruntung tidak dibunuh, namun mengalami trauma yang dalam karna diperkosa berulang2 oleh para pengguna angkot, ini terjadi ditempat dan waktu yang berbeda, dan pelakunya pun berbeda namun menggunakan modus yang sama, kendaraan umum.


1. Teka-teki hilangnya mahasiswi Bina Nusantara, Livia Pavita Sulistio usai sidang skripsi di kampus akhirnya terkuak sudah. Namun saat ditemukan kondisi dia sudah tewas secara mengenaskan bahkan membusuk di selokan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

Jenazah gadis 21 tahun itu ditemukan pada Minggu petang 21 Agustus 2011 oleh seorang penggembala sapi. "Kondisi mayat sudah bengkak dan tidak dikenali karena wajahnya gosong dan rusak," kata Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar.

Djafar mengatakan, orang tua korban telah memastikan identitas jenazah itu di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dini hari kemarin. Keluarga mengenali jenazah Livia dari kalung berliontin Dewi Quan Im yang dikenakan.

Ibunda Livia, kata Baharudin, yakin Livia mengenakan kalung yang sama saat hilang. Selain kalung, ciri lainnya yaitu kemeja warna putih dan rok hitam yang dikenakan Livia sebelum hilang. Namun untuk memastikan apakah jenazah itu Livia atau bukan, perlu dilakukan tes DNA. Lihat videonya di tautan ini

Semula polisi ingin melakukan otopsi dan tes DNA, akan tetapi tetapi, menurut salah satu petugas RSUD Tangerang, keluarga Livia menolak. Dia menduga keluarga cukup yakin kalau jenazah itu benar Livia. Ayah korban sudah datang untuk melihat. Kendati begitu, hingga saat ini jenazah belum diambil dari RS.

Menurut Kasat Reskim Polres Kota Tangerang, Banten, Komisaris Shinto Silitonga, berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena dicekik. "Untuk sementara tidak didapatkan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Tapi ditemukan ada tanda-tanda bekas tekanan dibagian leher," ujarnya.

Ayah Livia Herman memang langsung pergi ke RSUD Tangerang setelah mendengar berita tentang penemuan mayat di Cisauk. Sedangkan ibunya, Yusni Chandra langsung jatuh sakit begitu mendengar bahwa jenazah mempunyai ciri-ciri sama dengan Livia, anak semata wayangnya.

Sejak mengunjungi kos Livia di Rawasari, Jakarta Barat, Rabu pekan lalu, Yusni mulai dilanda kebingungan tentang nasib anaknya. Bermaksud akan memberikan ucapan selamat atas selesainya ujian Livia, dia justru mendapati kos dalam keadaan kosong. Di kamar terlihat beberapa baju yang tertata rapi.

Sebelumnya Livia telah dilaporkan hilang sejak 16 Agustus 2011 lalu ke Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Livia adalah mahasiswi jurusan Sastra Mandarin angkatan 2007. Terakhir kali ia pergi ke kampus di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat untuk mengikuti ujian skripsi. Namun sejak itu, tidak lagi ada kabar beritanya hingga si penggembala sapi melaporkan temuan mayat ke Kepolisian Sektor Cisauk. (umi.




2. Wajar bila banyak warga Ibukota memilih bermacet ria dengan mobil pribadi daripada naik angkot yang tidak aman. RS (28), seorang karyawati, menjadi korban kejahatan di angkot saat menumpang di malam hari.

Berikut kronologi pemerkosaan RS berdasarkan keterangan polisi, Kamis (15/9/2011):

Kamis, 1 September
Pukul 23.00 WIB

RS turun dari Kopaja P-19 jurusan Tanah Abang-Ragunan di perempatan Cilandak (ujung Jl Ampera) usai pulang kerja. Di Cilandak, RS berniat menyambung perjalanan dengan angkutan umum lainnya menuju Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Tiba-tiba ada angkot D-02 jurusan Pondok Labu-Ciputat dengan nomor polisi B 8369 CN menghampiri RS. Sopir angkot tersebut yang kemudian diketahui bernama Yogi menawari RS naik dan menyebut angkot juga akan menuju ke Pasar Rebo. Padahal angkot ini bukan jalur ke arah Pasar Rebo.

Karena sudah malam dan RS melihat ada penumpang juga di dalam angkot, RS tak menaruh curiga. RS lalu naik ke dalam angkot.

Namun bukannya menuju ke arah Pasar Rebo, angkot malah putar balik ke Lebak Bulus. 3 Pria yang tadinya diduga penumpang, menutup pintu angkot dan mematikan lampu angkot.

Saat di perempatan Cilandak Trakindo, komplotan pria bejat itu melancarkan aksinya. RS diperkosa saat angkot berputar-putar di sepanjang Jl TB Simatupang. Komplotan ini juga merampas telepon seluler RS berupa Blackberry dan Esia.

Setelah diperkosa, RS lalu diturunkan di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Malam itu juga, RS melaporkan kejadian pemerkosaan ini ke Polsek Cilandak.

Selasa 13 September

Pukul 20.00 WIB

RS yang sudah 2 minggu mencari para pelaku, datang ke sekitar traffic ligth Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di sini, RS melihat Yogi, sopir D-02 yang ikut memperkosanya. RS memastikan pria yang tengah ngetem di lokasi itu adalah orang yang memperkosanya.

RS kemudian mendekati dua polisi lalu lintas bernama Briptu Umar Said dan Briptu Utomo Hidayat yang saat itu bertugas di sekitar lokasi. RS mengaku kepada 2 polisi ini sopir D-02 tersebut adalah orang pernah memperkosanya beberapa waktu lalu.

Bersama kedua polisi ini, RS mendekati Yogi. Kedua polisi ini meminta Yogi turun dari angkot. Yogi dan angkotnya lalu dibawa ke Polsek Cilandak untuk dimintai keterangan. Karena kasus pemerkosaan, kasus ini dialihkan ke Polres Jakarta Selatan.

Saat dimintai keterangan di Polres Jakarta Selatan, Yogi mengaku, aksi pemerkosaan tersebut ia lakukan bersama 3 temannya bernama Andri alias Putau, Sebastian, dan Haris. Ketiganya masih diburu.

sumber : www.vivanews.com
Read More >>

pEmiLik hAti

Jika nanti aku milkmu maka jagalah hatimu untukku,
Jika nanti kamu milikku maka temani aku dalam keadaan apa pun
Derap kakiku melangkah, dalam sujud ku berlinang air mata ya Rabb jagalah hatiku untuk mencintai namun adakah kesendirian ini akan kulepas untuk mendekap cinta-Mu ya Rabb…mendekap cinta lawan jenis dari sisi-Mu hiasi hati dan jiwaku....ARIF WARDANI

Nama yang belum tereja
Wajah yang belum beranjak semu
Bayangan yang belum terlukis
Derap yang belum turut serta ku ikuti
Penantian ku telah terasing karenamu… Zawjun soolihun

Suara yang belum kuhafal
Sebuah hati yang belum terbaca
Senyum yang belum aku tafsirkan
Kerlingan yang belum aku temukan
Maka, biar sajak asa tertunai tanpa permintaan


Tawa yang belum kusentuh
Tangis yang belum terseka
Duka yang belum turut ku genggam
Penat yang belum terbagi denganku

Allah yubarik fik ya ukthi…
Desir hati yang belum terjamah rasa
Rajutan kenang yang belum terukir jelas
Tautan rindu yang belum menetap lama
Diantara gurau yang belum terpahat ditengah beku
Dengarlah… ku menjaga setiaku demi mu…
Keturunan Hawa pilihan Allah

Meski khayal belum terekam
Meski letak nafas belum tersadari
Meski pemilik denyut itu belum teraba olehku
Namun ku tetap merantaikan rindu

Meski degubmu belum terdengar jiwaku
Meski setiamu belum abstrak terurai
Meski jujurmu belum menyapa relungku
Meski lerai bisikmu belum melekat dalam kalbu
Namun, ku tetap bermain dalam jengkalku

Meski untaian rindumu belum terpijak riuh
Meski pesonamu belum nyata memikatku
Meski dentingan hatimu belum terlihat olehku
Meski gema rindumu belum keras terngiang
Jangan hentikan langkah mencariku

Ana Uhibbuka Fillah…
Atammannaka Fillah...
Istaqtu Ilayka Fillah....
Innaniy Antazhiruka Fillah...

Allahumma Inni As Aluka Hubbaka Wahubba Maa Yuhibbuka Wal Amalalladzii Yuballighunii Hubbaka... (Ya Allah... sesungguhnya aku memohon kepadaMu untuk tetap mencintaiMu dan cintanya orang yang mencintaiMu serta beramal yang bisa menyampaikan kepadaku untuk mencintaiMu...)

Allahummab’ats Ba’lan Shalihan Likhithbati Wa Aththif Qalbahu Alayya Bihaqqi Kalamikal Qadimi Wa Bi Rasulukal Karimi Bi Alfi Alfi La Hawla Wa La Quwwata Illa Billahil Aliyyil Azhim Wa Shallallahu Ala Sayyidina Muhammadin Wa’ Ala Alihi Wa Shahbihi Wa Sallama Wal Hamdulillahi Rabbil Alamin…


Maha Melihat
By@ Opick feat. Amanda

seiring waktu berlalu
tangis tawa di nafasku
hitam putih di hidupku
jalani takdirku

tiada satu tersembunyi

tiada satu yang terlupa

segala apa yang terjadi

engkaulah saksinya



Kau yang Maha Melihat

Kau yang Maha Melihat

Kau yang Maha Pemaaf

padaMu hati bertobat



Kau yang Maha Pengasih

Kau yang Maha Penyayang

Kau yang Maha Pelindung

padaMu semua bertekun



yang dicinta ’kan pergi

yang didamba ’kan hilang

hidup kan terus berjalan

meski penuh dengan tangisan



andai bisa ku mengulang

waktu hilang dan terbuang

andai bisa ku kembali

hapus semua pedih



andai mungkin aku bisa

kembali ulang segalanya

tapi hidup takkan bisa

meski dengan air mata




http://laluanarif.blogspot.com/
http://arifwardani188.blogspot.com/
http://wardaniarif.blogspot.com/
http://www.arifwardani.webs.com/ dan tag sendiri difoto n catatan2 sy trims
Read More >>