Sabtu, 01 Oktober 2011

Angkot dan Tragedinya

Tragedi menimpa 2 wanita cantik, dipekosa didalam angkot bahkan yang satu nya dibunuh, kedua wanita tersebut adalah mahasiswa perguruan tinggi di jakarta dan yang 1 lagi seorang karyawati disalah 1 perusahaan dijakarta, dan ke 2 wanita tersebut mengalami nasib yang sama, namun RN seorang karyawati beruntung tidak dibunuh, namun mengalami trauma yang dalam karna diperkosa berulang2 oleh para pengguna angkot, ini terjadi ditempat dan waktu yang berbeda, dan pelakunya pun berbeda namun menggunakan modus yang sama, kendaraan umum.


1. Teka-teki hilangnya mahasiswi Bina Nusantara, Livia Pavita Sulistio usai sidang skripsi di kampus akhirnya terkuak sudah. Namun saat ditemukan kondisi dia sudah tewas secara mengenaskan bahkan membusuk di selokan di Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, Banten.

Jenazah gadis 21 tahun itu ditemukan pada Minggu petang 21 Agustus 2011 oleh seorang penggembala sapi. "Kondisi mayat sudah bengkak dan tidak dikenali karena wajahnya gosong dan rusak," kata Juru bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Djafar.

Djafar mengatakan, orang tua korban telah memastikan identitas jenazah itu di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang, dini hari kemarin. Keluarga mengenali jenazah Livia dari kalung berliontin Dewi Quan Im yang dikenakan.

Ibunda Livia, kata Baharudin, yakin Livia mengenakan kalung yang sama saat hilang. Selain kalung, ciri lainnya yaitu kemeja warna putih dan rok hitam yang dikenakan Livia sebelum hilang. Namun untuk memastikan apakah jenazah itu Livia atau bukan, perlu dilakukan tes DNA. Lihat videonya di tautan ini

Semula polisi ingin melakukan otopsi dan tes DNA, akan tetapi tetapi, menurut salah satu petugas RSUD Tangerang, keluarga Livia menolak. Dia menduga keluarga cukup yakin kalau jenazah itu benar Livia. Ayah korban sudah datang untuk melihat. Kendati begitu, hingga saat ini jenazah belum diambil dari RS.

Menurut Kasat Reskim Polres Kota Tangerang, Banten, Komisaris Shinto Silitonga, berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena dicekik. "Untuk sementara tidak didapatkan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Tapi ditemukan ada tanda-tanda bekas tekanan dibagian leher," ujarnya.

Ayah Livia Herman memang langsung pergi ke RSUD Tangerang setelah mendengar berita tentang penemuan mayat di Cisauk. Sedangkan ibunya, Yusni Chandra langsung jatuh sakit begitu mendengar bahwa jenazah mempunyai ciri-ciri sama dengan Livia, anak semata wayangnya.

Sejak mengunjungi kos Livia di Rawasari, Jakarta Barat, Rabu pekan lalu, Yusni mulai dilanda kebingungan tentang nasib anaknya. Bermaksud akan memberikan ucapan selamat atas selesainya ujian Livia, dia justru mendapati kos dalam keadaan kosong. Di kamar terlihat beberapa baju yang tertata rapi.

Sebelumnya Livia telah dilaporkan hilang sejak 16 Agustus 2011 lalu ke Kepolisian Sektor Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Livia adalah mahasiswi jurusan Sastra Mandarin angkatan 2007. Terakhir kali ia pergi ke kampus di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat untuk mengikuti ujian skripsi. Namun sejak itu, tidak lagi ada kabar beritanya hingga si penggembala sapi melaporkan temuan mayat ke Kepolisian Sektor Cisauk. (umi.




2. Wajar bila banyak warga Ibukota memilih bermacet ria dengan mobil pribadi daripada naik angkot yang tidak aman. RS (28), seorang karyawati, menjadi korban kejahatan di angkot saat menumpang di malam hari.

Berikut kronologi pemerkosaan RS berdasarkan keterangan polisi, Kamis (15/9/2011):

Kamis, 1 September
Pukul 23.00 WIB

RS turun dari Kopaja P-19 jurusan Tanah Abang-Ragunan di perempatan Cilandak (ujung Jl Ampera) usai pulang kerja. Di Cilandak, RS berniat menyambung perjalanan dengan angkutan umum lainnya menuju Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Tiba-tiba ada angkot D-02 jurusan Pondok Labu-Ciputat dengan nomor polisi B 8369 CN menghampiri RS. Sopir angkot tersebut yang kemudian diketahui bernama Yogi menawari RS naik dan menyebut angkot juga akan menuju ke Pasar Rebo. Padahal angkot ini bukan jalur ke arah Pasar Rebo.

Karena sudah malam dan RS melihat ada penumpang juga di dalam angkot, RS tak menaruh curiga. RS lalu naik ke dalam angkot.

Namun bukannya menuju ke arah Pasar Rebo, angkot malah putar balik ke Lebak Bulus. 3 Pria yang tadinya diduga penumpang, menutup pintu angkot dan mematikan lampu angkot.

Saat di perempatan Cilandak Trakindo, komplotan pria bejat itu melancarkan aksinya. RS diperkosa saat angkot berputar-putar di sepanjang Jl TB Simatupang. Komplotan ini juga merampas telepon seluler RS berupa Blackberry dan Esia.

Setelah diperkosa, RS lalu diturunkan di daerah Ciganjur, Jakarta Selatan. Malam itu juga, RS melaporkan kejadian pemerkosaan ini ke Polsek Cilandak.

Selasa 13 September

Pukul 20.00 WIB

RS yang sudah 2 minggu mencari para pelaku, datang ke sekitar traffic ligth Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Di sini, RS melihat Yogi, sopir D-02 yang ikut memperkosanya. RS memastikan pria yang tengah ngetem di lokasi itu adalah orang yang memperkosanya.

RS kemudian mendekati dua polisi lalu lintas bernama Briptu Umar Said dan Briptu Utomo Hidayat yang saat itu bertugas di sekitar lokasi. RS mengaku kepada 2 polisi ini sopir D-02 tersebut adalah orang pernah memperkosanya beberapa waktu lalu.

Bersama kedua polisi ini, RS mendekati Yogi. Kedua polisi ini meminta Yogi turun dari angkot. Yogi dan angkotnya lalu dibawa ke Polsek Cilandak untuk dimintai keterangan. Karena kasus pemerkosaan, kasus ini dialihkan ke Polres Jakarta Selatan.

Saat dimintai keterangan di Polres Jakarta Selatan, Yogi mengaku, aksi pemerkosaan tersebut ia lakukan bersama 3 temannya bernama Andri alias Putau, Sebastian, dan Haris. Ketiganya masih diburu.

sumber : www.vivanews.com

1 komentar:

Anonim mengatakan...

sungguh tragis nasibnya.. semoga pelaku dihukum mati